Piru, Kompasrimur. Com
Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menggelarkan safari ramadhan perdana di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, yang berlansung di Halaman Mesjid Nurul Falah Waimital Sabtu (11/5).
Safari ini dihadiri Sekertaris Daerah Mansur Tuharea, didampingi Para Asisten serta SKPD lingkup pemkab SBB, Kepala Kamenag Taslim Tuasikal, Camat Kairatu, Kapolsek Kairatu, Danramil Kairatu, Ketua Baznas SBB, Ketua MUI, Ketua Klasis Kairatu, Imam Mesjid, Tokoh agama, dan lapisan masyarakat Waimital.
Bupati SBB Moh Yasin Payapo mengucapakan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat Kairatu yang berkesempatan hadir, baik beragama muslim maupun nasarani untuk sama - sama melakukan buka puasa bersama di bulan yang penuh berkah.
"Terima kasih untu kehadirannya. Dengan hari ini kita memupuk kebersamaan sehingga tali silaturahmi terus terjaga sampai kapan pun," kata Bupati dalam sambutan yang dibacakan oleh sekda Kabupaten SBB Mansyur Tuharea.
Lanjutan, dibulan yang penuh berkah marilah semua saling meminta maaf satu sama lain dan ciptakan rasa damai dalam hati masing - masing.
"Buanglah rasa dengki iri hati antar sesama sehingga kita bisa terus jaga dan kasi bae Bumi Saka Mese Nusa," ungkapnya.
Tuharea, menambahkan terkait bentrok yang terjadi dibeberapa tempat, pemerintah daerah telah melakukan upaya upaya perdamaian.
"Kami dari unsur pemda SBB telah berupaya untuk mendamaikan wilayah yang terjadi bentrok antar warga tetapi hingga saat ini belum ada kejelasan dan hal ini berpulang kepada pribadi masing masing bagaimana langkah terbaiknya" akui bupati.
"Perlu diketahui kita semua merupakan orang basudara, jangan ada lain benci lain. Mari sama - sama baku gandeng tangan saling menopang agar kita ciptakan perdamaian di Maluku khususnya di bumi Saka Mese Nusa tercinta ini," Ajak Bupati.
Selanjutnya dalam Tausiyah Kepala Kementrian Agama SBB Taslim Tuasikal dirinya Menyingung soal dunia maya.
Dikatakannya, media sosial harus dipakai tepat sasaran atau ke hal - hal yang positif sehingga ada orang yang membaca tidak merasa tersinggung dan sebagainya. Dan untuk menepis penyalanggunaan media sosial pemerintah telah mengatur dengan undang - undang ITE yang bermuara ke pidana.
Tuasikal menghimbau agar kita semua menciptakan kedamaian dengan cara saling menghargai satu sama lain, tidak mengujar kebencian antar sesama apalagi menggunakan media sosial yang pakai sebagai sarana propaganda.
"Marilah kita menjagai kerukunan antar umat beragama, antar sesama diKabupaten SBB untuk saling menghargai sehingga tercipata kedamain yang sejuk dalam hati kita," ujar Tuasikal. (KT/MFS)
0 komentar:
Post a Comment