Bula,
Kompastimur.com
Program inovasi
Desa adalah bagian dari upaya untuk memberikan kesempatan Pemerintah Desa untuk
berinovasi dan mengembangkan potensi yang ada di Desa masing-masing.
Demikian
dijelaskan Sekertaris Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Syarif Makmur
saat membuka kegiatan Sosialisasi Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa
(P2KTD).
Rapat Koordinasi
Tim Inovasi Kabupaten (Rakor-Tik) Kabupaten SBT Provinsi Maluku
tahun 2018 itu diikuti oleh puluhan peserta dan berlangsung di Aula Kementrian Agama Kabupaten SBT, Kamis
(20/09/2018).
Dalam
sambutannya, Sekda katakan, Program Inovasi Desa hadir sebagai upaya mendorong peningkatan
kualitas pemanfaatan Dana Desa, dengan memberikan rujukan inovasi pembangunan
desa. Serta merevitalisasi peran pendamping dalam pengembangan potensi ekonomi
lokal dan kewirausahaan, pengembangan sumber daya manusia serta infrastruktur
Desa.
Dikatakanya,
terkait dengan kapasitas Desa-desa saat ini seharusnya menjadi hal utama dalam
melakukan pemberdayaan pembangunan yang merata dan juga melaksanakan tingkat
inovasi Desa yang merupakan kebijakan utama yang terus diprioritaskan.
Menurutnya,
Program Inovasi Desa merupakan satu upaya Pemerintah untuk mewujudkan agenda
Nawa Cita dalam RPJMN 2015-2019 dengan maksud untuk meningkatkan kapasitas Desa
sesuai dengan UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
“Secara umum,
Program Inovasi Desa bertujuan mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi
pedesaan, serta membangun kapasitas desa yang berkelanjutan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan kemandirian Desa,” ujar Sekda dalam
sambutannya.
Lanjutnya, ada 2
komponen utama dalam PID yaitu pertama, pengelolaan pertukaran pengetahuan dan
inovasi Desa yaitu kegiatan penyebarluasan praktek pembangunan inovatif dengan
tujuan memberikan inspirasi kepada Desa untuk memperbaiki kualitas perencanaan
Desa.
Sementara yang
kedua, P2KTD yang bertujuan agar Desa-Desa mendapatkan jasa layanan teknis
secara lebih berkualitas dari lembaga profesional dan TPID yang berperan
membantu dalam mewujudkan komitmen replikasi inovasi Desa.
“Keduanya ini
merupakan komponen penting PID yang berperan membantu Desa dalam mewujudkan
komitmen replikasi inovasi Desa, baik dalam perencanaan maupun dalam
pelaksanaan pembangunan di Desa,” ujar Sekda.
Mengakhiri
sambutannya, Sekda berharap, melalui sosialisasi ini dapat memperkenalkan
keberadaan P2KTD kepada stakeholder terkait dalam mendukung pelaksanaan Program
Inovasi Desa khususnya Pengembangan Ekonomi Lokal dan kewirausahaan,
Pengembangan SDM serta Pembangunan Infrastruktur Desa di Kabupaten SBT.
“Semoga dengan
adanya program ini Desa-Desa yang ada di Kabupaten SBT semakin inovatif,
sehingga ada kemajuan dalam peningkatan kualitas perencanaan pembangunan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa,” harap Sekda.
Sementara Ketua
Panitia, Ahmad Rumasilan melaporkan bahwa, peserta kegiatan tersebut terdiri
dari OPD terkait, Tim Inovasi Kegiatan (TIK), Tim Pelaksana Inovasi Desa
(TPID), Pendamping Desa serta Tenaga Ahli Pendamping Masyarakat (TAPM).
“Diharapkan dari
kegiatan ini, Desa bisa merancang kegiatan yang lebih inovatif dan dapat
direalisasikan,” kata Abdullah.
Ia juga
menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan tahun ini semua Desa
dapat melaksanakan PID.
“Dengan
banyaknya inovasi yang lahir, diharapkan kedepannya pertumbuhan ekonomi
dipedesaan dari tahun ketahun semakin menggeliat,” harap Abdullah mengakhiri
laporannya.
Kegiatan
tersebut menghadirkan Pemateri dari Konsultan Pendamping Wilayah Regional 5 Provinsi
Maluku Erfin Amirudin.
Dalam paparan
materinya Erfin Amirudin menyampaikan, target dari kegiatan tersebut
terdokunentasi dan terdesiminasi 300 kegiatan inovasi desa dalam bidang
Kewirausahaan.
Dijelaskanya,
kegiatan tersebut hadir dalam menjawab implementasi dan komitmen inovasi desa,
salah satu bursa yang menjadi target 2018 seperti yang sudah dilakukan yakni di
Kabupaten Maluku Tengah.
Turut hadir
dalam rapat koordinasi antara lain Sekretaris Daerah Kabupaten SBT, Perwakilan
OPD terkait, Perwakilan para camat, organisasi masyarakat, pelaku usaha, dan
tokoh masyarakat. Selain itu, elemen masyarakat yang termasuk dalam susunan
kepanitiaan Tim Inovasi Kabupaten SBT turut berpartisipasi, diantaranya adalah
tenaga ahli, pendamping desa, pendamping lokal seluruh Desa yang ada di
Kabupaten SBT. (KT/Baim)
0 komentar:
Post a Comment