Ambon, Kompastimur.com
Partisipasi
Kristen Indonesia (PARKINDO) Provinsi Maluku mengecam keras pernyataan dari
tokoh Partai Golkar, Edison Betubun terkait Peryataannya tentang Gereja
Protestan Maluku (GPM).
Hal tersebut
disampaikan oleh Sekertaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Parkindo Maluku, Steve
Palyama kepada wartawan di Ambon.
" Saya
selaku Pimpinan Organisasi PARKINDO Yang berbasis kekristenan, menyesalakan dan
mengecam keras apa yang disampaikan oleh Bung Edison Betaubun, dalam rapat
Akbar Partai Golkar di Ambon". ungkap Palyama.
Dikatakannya,
Parkindo Maluku merasa bahwa peryataan dari Seorang Edison Betaubun,adalah
pernyataan yang sangat tidak etis serta tidak mendidik, manakala dalam
peryataannya tersebut Edison Betaubun, memprofokasi antara dua Elemen Agama
yakni Kristen dan Islam. hal ini sangatlah tidak pantas dan tidak beretika jika
kita melihat bahwa Edison Betaubun adalah seorang politisi dan juga seorang Anggota
DPR-RI.
" Jika kami
cermati pernyataan ini, maka kami menemukan beberapa peryataan tidak etis yang
disampaikan oleh Bung Edison Betaubun,diantaranya mengenai penyerangan secara
ferbal terhadap beberapa pribadi seperti Hermaan Kudubun, Abdulah Vanat, dan
beberapa tokoh lain dalam peryataan politiknya tersebut yang terlihat sangat
tidak elegan" terang Palyama.
Disisi lain,
lanjutnya, Penyerangan secara ferbal terhadap Alm. M.M. Tamher, yang dilakukan
oleh seorang Edison Betaubun, dalam peryataannya tersebut, sangat meresahka
hati kami sebab Alm. M.M. Tamher juga adalah tokoh Pilitisi Partai Golkar yang
luar biasa, sehingga tidaklah etis jika kemudian seorang Edison Betaubun
melecehkan yang bersangkutan (Alm. M.M. Tamher) seperti demikian itu.
Ditambahkan oleh
Palyama, Pernyataan Edison Betaubun yang menyinggung serta terkesan melecehkan
terkait Gereja Protestan Maluku (GPM), warga GPM, dan ketua Sinode GPM dalam
kontek perpolitikan di Maluku saat ini bagi kami, ini adalah frase yang sangat
menyedihkan. apalagi hal ini diucapkan langsung oleh seorang tokoh politik
sekaliber Edison Betaubun.
"Kami
melihat bahwa apa yang dilakukan oleh seorang Edison Betubun adalah sebuah
tindakan Profaktif dan tidak memberikan pendidikan politik yang beretika dan
Santun, apalagi sudah ada keputusan dari KPU dan Panwas, agar tidak ada
kampanye atau orasi yang menyinggung soal Sara,agama dan hal-hal yang bersifat
profokatif" Jelasnya.
Bagi kami, kata
Palyama, apa yang dilakukan oleh partai Golkar melalui para kader seperti Richard
Louhenapessy,SH., Richard Rahakbauw, dan Calon Gubernur Maluku Ir. Said
Assagaff, adalah bentuk pendidikan politik yang patut dicontohi oleh semua
kader dan simpatisan partai Golkar, akan tetapi lagi-lagi hal itu kemudian
dimentahkan oleh pernyataan seorang Edison Betaubun yang terkesan sangat
Profokatif dan tidak mendidik.
" Sebab itu
sebagai pimpinan Organisasi, saya sangat-sangat menyesalkan pernyataan dari
seorang Edison Betaubun, dan hal ini perlu mendapat perhatian yang serius dan
Bawaslu agar nantinya jika memenuhi syarat, dapat diperoses sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. sehingga menjadi pedoman bagi semua
pihak, bahwa tidak selalu orang kecil yang dihukum karena melakukan
pelanggaran, akan tetapi seorang sekelas Edison Betaubun juga dapat dihukum
karena melakukan pelanggaran" ujar Palyama.
Dirinya
menghimbau kepada semua komponen masyarakat yang ada di Maluku baik yang
beragama Kristen Protestan, Islam, Katolik, dan semua elemen masyarakat lintas
agama, agar tidak terpancing oleh pernyataan seorang Edison Betaubun, sebab
selama ini kami melihat dan mendapati fakta bahwa, Ir. Said Assagaff, selama
menjadi Gubernur Maluku sesungguhnya beliau memiliki hubungan yang sangat baik
dengan GPM juga Warga GPM, serta semua umat beragama yang ada di Maluku.
" Soal
Pilihan politik, semua orang memiliki hak yang sama dalam menentukan
pilihannya, sehingga kita yang ada ini tidak lantas menjadi profokator dalam
memberikan pendidikan politik yang buruk bagi masyarakat".
Palyama
berharap, pernyataan Edison Betaubun ini, tidak lantas digeneralisir sebagai
pernyataan partai Politik atau Pasangan Calon dengan Jargon Santun, sebab
dirinya percaya partai Golkar juga tidak mengharapkan adanya pernyataan yang
seperti demikian itu dari mulut seorang seperti Edison Betaubun. sehingga
terhadap pernyataan tersebut, maka sangat wajar dan sepantasnya yang
bertanggung jawab adalah Edison Betaubun secara pribadi.
" Saya mau
agar persoalan peryataan yang melecehkan dan tidak beretika ini, harus dapat
dipertanggung jawabkan oleh seorang Edison Betaubun, sehingga tidak
meninggalkan pesan buruk bagi Masyarakat" tegas Palyama. (KT-11)
0 komentar:
Post a Comment