• Headline News


    Friday, February 9, 2018

    Etika Politik


    Oleh: Maslan Abidin
    Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

    Opini, Kompastimur.com 
    Berbicara tentang sebuah Negara tidak bisa lepas dari pada perilaku politik dan masyarakat, perilaku seorang pimpinan atau para pelaku elit politik seharusnya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh warga Negara dan bisa menjadi teladan atau panutan bagi yang dipimpinya. Realitas para politik yang ada pada masa sekarang merupakan pertarungan kekuasaan elit politik untuk mewujudkan kepentingan pribadi atau kelompok yang harus dicapai, walaupun keinginan kepentingan tersebut harus dilakukan dengan cara melupakan prinsip-prinsip nilai etika dan moralitas dan terkadang menghalalkan segala cara dalam kehidupan berpolitik.

    Sehingga pada saat ini banyak pelaku politik yang melakukan tindakan semena-mena atau penyelewengan kekuasaan politik yaitu melakukan koropsi, kolusi, nepotisme lebih mendahulukan emosi dari pada berpikir rasonal, melakukan janji-janji palsu dan sering melakukan kebohongan publik. Tindakan tersebut jauh dari apa yang diinginkan masyarakat dalam sebuah Negara yang berasaskan demokrasi dan keadilan. Untuk membongkar ketidakadilan sosial perlu membuka struktur-struktur kekuasaan yang monopolistik. Semua golongan sosial harus dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik. Kesediaan untuk menciptakan keadilan sosial mengandaikan kesediaan para elit yang berkuasa untuk membuka monopolinya atas kekuasaan secara demokratis.

    Pemimpin yang pancasilais adalah pemimpin yang menggunakan  kekuasaan untuk menegakan keadilan atau untuk menciptakan ketentraman, perdamaian dan kesejahtraan masyaraka, sesuai dengan prinsip nilai-nilai pancasila,  pemimpin dalam mempertahankan kekuasaan dan berpolitik itu harus menjunjung  pada nilai-nilai moralitas berpolitik. Kekuasaan seharusnya di pandang sebagi wadah untuk memenuhi dan menciptakan ketentaraman, kesejahtaran dan keadilan kepada seluruh warga msyarakat, bukan sebaliknya.

    Merosotnya etika politik seringkali disebabkan kebobrokan moralitas para politisi. Meskipun para politisi kita tahu tentang prinsisp-prinsip akhlak politik yang baik, tetapi mereka tidak mampu mengimplementasikan dalam kehidupan bernegara.  Jadi, politik yang dijalankan oleh politisi seharusnya sesuai dengan tujuan Negara Indonesia yaitu untuk mencapai kehidupan masyarakat yang adil dan makmur serta cita-cita moral yang luhur.

    Harus ada reformasi cara berfikir para politisi kita sekarang ini, karena,politisi skarang ini lebih condong kepada nilai-nilai Liberal yaitu kepentingan pribadi atau lebh kepada induvidual dan kapital, dimana  tidak lagi memperhatikan kepentingan kolektif. Akan tetapi sebaliknya. kebijakan-kebijakan yang dibuat bukan kepada kepentingan rakyat secara umum, malah mengsengsarakan  rakyat, dan  menambah kekayaan kaum pemodal politik, Negara terkesan seperti Leviathan sebagai mahluk besar dan menakutkan. Untuk itu seorang pimpinan harus mempunyai legitimasi yang pro kepada rakyat yang berlandaskan moralitas baik dalam kebijakan hokum maupun politik, sesuai dengan filsafah bangsa yaitu pancasila.

    Tahun 2018 merupakan tahun politik, Pilkada serentak tahun 2018 akan lebih besar dari pada Pilkada sebelumnya. Sebanyak 171 daerah akan berpartisipasi pada ajang pemilihan kepala daerah tahun ini. Dari 171 daerah tersebut, ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten yang akan menyelenggarakan Pilkada di 2018 ini. Maluku salah satu daerah yang melangsungkan pesta demokrasi. Untuk itu masyarakat Maluku sudah seharusnya dewasa dalam menentukan pilihanya, karena pemilih cerdas tidak bingung setelah ada pilihan, itu berarti masyarakat sudah seharusnya melek politi, agar nanti pilihanya merupakan pemimpin yang relijius, cerdas, inisiatif, bertanggung jawab, dapat di percaya, jujur, rela berkorban, dicintai dan mencintai masyarakatnya, pemimpin yang baik dia mampu membawa misinya kearah yang baik dan tetap teguh merangkul semaua anggota masyarakat.dan mengutamakan prinsip nilai-nilai pancasila. (KT-Rls)



    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Etika Politik Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top