• Headline News


    Thursday, December 14, 2017

    Telan Rp.2,7 M, Pasar Ikan Mamala Dibangun Tak Sesuai Spesifikasi

    Ambon, Kompastimur.com
    Pembangunàn pasar ikan di Desa Mamala, Kecàmatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengàh (Malteng) dibangun tidak sesuai dengan spesifikasi yang tertuang dalam kontrak perencanaan pembangunan yang disyaratkan Kemènterian Kelàutan dan Perkkanan Republik Indonesia selaku lembaga pemilik proyek.

    Pembangunan pasar ikan modern yang merupakan proyek Kementrian Kelautan dan Perikanan RI yàng dikerjakan kontraktor pelaksana PT. Karya Enam Enam Kontruksi, perusahaan yang berkedudukan di Makassar Sulawesi Selatan mendapat protes dari masyarakat Desa Mamala.

    Pembangunan pasar ikan yang menelan anggaran senilai Rp.2.750.096.000,- yang bersumber dari APBN 2017 saat ini masih dalam proses penyelesaian akhir.

    Sesuai rencana kerja dàn syarat-syarat kerja teknis (RKS Teknis) juga persyaratan dan peraturan yang ada dalam kontrak, pembangunan pasar ikan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI ), Standar Industri Indonesia (SII), Peraturan Nasioanal maupun peraturan yang berlaku atas jenis bahan yang berkualitas.

    Pembangunan pasar ikan modern ini harusnya menggunakan batu bata bermutu yakni bata merah yang berukuran 5x11x22 cm dengan mutu terbaik toleransi 0,5 cm, warna merata, sempurna pembakarannya, sudut-sudut yang lancip dan keras. Namun dalam pelaksanaanya pihak kontraktor menggunakan batako semen. Akibat dari pembangunan yang tidak spesifikasi ini, dipastikan bangunan pasar ikan tersebut tidak akan bertahan lama.

    Atas kondisi tersebut pihak kontraktor ingin meraup keuntungan besar dari proyek tersebut mengingat harga satuan batako semen relatif kecil jika dibandingkan dengan harga satuan batu bata merah yang agak besar.

    Warga masyarakat Desa Mamala meminta pihak-pihak terkait untuk memanggil pihak kontraktor guna diminta pertanggung jawaban atas pelaksanaan proyek yang tidak sesuai persyaratan teknis pembangunan fasilitas yang bermutu dan berkualitas.

    Raja Negeri Mamala, Ramli Malawat kepada wartawan di Ambon, Selasa (11/12), mengaku sangat menyayangkan mega proyek tersebut yang pembangunannya tidak sesuai dengan syarat teknis penggunaan bahan bangunan bermutu untuk dinding bangunan.

    "Pasar ini kan dibangun dekat laut, mestinya menggunakan material bermutu terutama dinding bangunan. Namun yang terjadi di lapangan digunakan batako semen. Kami minta agar pihak-pihak berwenang dapat memanggil pihak kontraktor atas kondisi tersebut," tandasnya.

    Dijelaskan, pihak kontraktor harus segera diminta pertanggung jawaban atas pembangunan pasar ikan tersebut, karena ditakutkan bangunan pasar tersebut tidak akan bertahan lama.

    Dikatakan, Pemerintah menginginkan pembangunan fasilitas publik seperti pasar ikan kondisi bangunannya harus berkualitas dan menggunakan material yang bermutu agar fasilitas tersebut dapat bertahan lama. Justru hal tersebut berbeda dengan kondisi pembangunan pasar ikan di Desa Mamala.

    "Kondisi pembangunan pasar ikan Mamala yang dibangun tidak menggunakan material dinding yang bermutu harus disikapi serius untuk diperbaiki, jika tidak bangunan tersebut tidak bertahan lama dan uang rakyat milyaran rupiah terbuang sia-sia," tandasnya.

    Malawat menandaskan, pihaknya akan terus mengawasi pembangunan pasar ikan tersebut. Hal ini dikarenakan fasilitas yang dibangun pemerintah pusat itu akan menjadi aset bagi mayarakat dan negeri Mamala.

    Diungkapkan, jika pembangunan pasar ikan Desa Mamala dipercayakan kepada kontraktor di Maluku, maka pembangunan pasti dikerjakan sesuai syarat dan aturan yang ditetapkan dalam kontrak.

    "Beginilah jadinya jika proyek pembangunan fasilitas publik yang pekerjaannya diberikan kepada kontraktor luar Maluku. Coba kalau proyek diberikan kepada kontraktor di Maluku, pasti pekerjaannya sesuai harapan rakyat," bebernya. (KT-Fin)

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Telan Rp.2,7 M, Pasar Ikan Mamala Dibangun Tak Sesuai Spesifikasi Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top